Kamis, 25 Agustus 2016

Hasil Takkan Pernah Menghianati Usaha




Alhamdulillah, akhirnya ujian PMI telah berhasil dilalui oleh para peserta ujian pmi yang tak lain adalah anggota muda KSR UIN Malang. Meskipun tidak seluruh anggota muda menjadi peserta ujian PMI, namun semangat dan kekompakan yang dimiliki oleh mereka patut diacungi jempol. Perlu diketahui bahwa ujian pmi kali ini berbeda dengan ujian pmi pada tahun-tahun sebelumnya, selain ujian tulis, pembalutan dan BHD-RJP, pada tahun 2016 ini PMI kota malang menambahkan KESLAP (kesehatan lapangan) sebagai materi ujian PMI, KESLAP sendiri terdiri dari beberapa penilaian yakni penanganan kasus trauma, pagar tembok, naik dan turun tebing. Alhasil, para peserta ujian PMI harus menjalani latihan pra-ujian PMI yang lebih lama dibandingkan dengan latihan pra-ujian PMI tahun-tahun sebelumnya.
Banyak cerita yang akan ditemukan selama latihan pra ujian PMI. Tawa, canda, kecewa, kepenatan hingga kebosanan selalu terlihat dari masing-masing raut wajah mereka. Saat penat dan kebosanan mulai menghasut, tak jarang pula para peserta mulai lelah menanti ujian PMI yang tak kunjung hadir didepan mata. Ketika itulah, para peserta ujian PMI mulai terlihat sangat kompak, mereka saling menyemangati satu sama lain untuk tetap berusaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. 


Setelah berhasil mengikuti setiap rangkaian latihan ujian PMI, akhirnya ujian PMI dapat dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu tanggal 9 dan 10 Agustus 2016 yang tentunya melalui kesepakan bersama. Pada hari Selasa dilaksakan ujian tulis, pembalutan dan BHD-RJP. Sedangkan pada hari Rabu dilaksanakan ujian KESLAP (Kesehatan lapangan) yang semuanya bertempat di UIN Maulana Malik Ibrahim. Peserta ujian pmi kali ini tidak hanya dari KSR-PMI Unit UIN Malang namun juga terdapat KSR-PMI Unit Universitas Kanjuruan Malang dan juga KSR-PMI Unit Universitas Muhammadiyah Malang, sehingga total peserta secara keseluruhan adalah 43 peserta.
Begitulah usaha-usaha besar yang dilakukan oleh para peserta ujian PMI, yang mana takkan bisa dijabarkan satu per satu dalam larik ini. Terima kasih atas semangat yang selalu kalian jaga untuk mengalahkan kebosanan. Slogan nenek moyang takkan pernah salah, “Hasil Takkan Pernah Mengkhianati Usaha”, karena memang hasil takkan pernah mampu mengkhianati usaha.Semakin besar usaha kalian, semakin besar pula hasil yang kalian dapatkan. Tak lupa, kami ucapkan terima kasih untuk seluruh panitia dan pihak-pihak yang telah membantu menyukseskan ujian pmi anggota muda KSR-PMI UIN Malang. Semoga kegiatan yang ini menjadi berkah dan ilmu yang didapat bisa bermanfaat. AAMIIN. 
Oleh: Izatu Septinaharin M 



Salam ABRI :) 

DIMASY 2016



Jumpa lagi dengan bidang sosiag yang kece hee..hee..hee..
Kali ini kami akan kasih info tentang proker yang sangat tercetar yang telah kita lakukan beberapa bulan yang lalu. Apalagi kalau bukan DIMASY mungkin kalian bertanya-tanya apa siih Dimasy itu?? Sini..sini.. sama kakak.. Dimasy ialah salah satu pengabdian yang dilakukan oleh anggota KSR-PMI unit UIN Malang kepada masyarakat yang didalamnya memiliki banyak kegiatan sosial diantaranya: bakti sosial, PHBS, Sosialisasi dan masih banyak lagi. Kegiatan ini dilakukan setiap 2 tahun sekali. Nahh pada tahun ini kita diberi kesempatan untuk mencicipi nikmatnya pengabdian ala KSR.


Yaa..!! Tepatnya pada tanggal 11-13 juni 2016 kita telah merasakan “indahnya berbagi dengan mengabdi” yang di Adakan di dusun bendrong desa argosari kec. Jabung Kab.Malang.
Perjalanan ini tidaklah sukar, hanya perlu menaklukkan hiruk pikuk dan macetnya kota malang, hingga memasuki kabupaten malang, menuju kecamatan jabung, kami mencari sebuah dusun yang dikenal dengan nama dusun bendrong.
Semakin dekat kami dengan dusun bendrong, tubuh kami semakin menikmati sejuknya dusun ini, pantas saja lokasinya yang berada di daerah pegunungan, yang memiliki hawa dingin dan air sedingin es.
Pada hari Sabtu, 11 Juni 2016, pukul 12.30 WIB kami tiba di Dusun Bendrong yang asri, semoga kami bisa banyak belajar dari warga di dusun ini. Kami terbagi menjadi 2 pos, pos pertama adalah balai dusun, tempat acara dan tempat tidur untuk laki-laki, pos yang kedua adalah rumah salah satu warga, yang digunakan untuk dapur umum, serta tempat tidur perempuan.
Seusai opening ceremony yang dibuka bersama Bapak Khudori selaku bapak kampung pada pukul 15.45 WIB, kami bersilaturahmi kepada warga sekitar untuk semakin mempererat tali silaturahmi.
Acara pertama kami adalah penyuluhan pendidikan remaja sebaya yang dilaksanakan seusai sholat taraweh tepat pukul 20.00 WIB. Penyuluhan yang dihadiri para remaja dari karang taruna ini di isi oleh BNN Kabupaten Malang. Pada kesempatan ini, BNN tidak sekedar memberikan penyuluhan, melainkan juga menggerakkan pemuda Dsn. Bendrong untuk menyiapkan kader anti-narkoba.
Keesokan harinya, Minggu 12 Juni 2016, kami melaksanakan giat bersih di Balai Dusun, mulai dari menyapu, mengepel, mencabuti rumput, hingga mengecat dinding Balai Dusun yang sudah tampak kusam. Kami berharap dapat memberikan dampak yang positif bagi Dusun ini.
Kami juga berinteraksi dengan adik-adik dari TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) yang cukup berkembang di Dusun ini. Mereka pun akan mengikuti perlombaan yang kami adakan di Masjid kampung pada pukul 13.00 WIB, diantaranya adalah, Lomba Praktek Wudlu, Lomba Pildacil Dan Lomba Kaligrafi. Mereka sangat antusias mengikuti perlombaan tersebut, bahkan selesai perlombaan mereka bisa bermain bersama dengan para panitia DIMASY.

Seusai perlombaan tersebut, pada pukul 15.00 WIB adik-adik TPQ, di ajak berkumpul bersama di dalam masjid, untuk menerima penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang disampaikan oleh Kak Hikmah (Anggota kehormatan dari KSR-PMI UIN MALANG). Mereka tidak hanya duduk dan mendengarkan, tapi mereka juga belajar mempraktekkan hidup bersih dan sehat, bernyanyi dan bermain bersama. Seusai penyuluhan pun kami membagikan sikat gigi dan susu kotak untuk adik-adik TPQ, agar semakin meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kemudian, bersama bapak-bapak dan ibu-ibu Dusun Bendrong. Kami mendengarkan tausiah yang sangat menarik dari bapak tentang rukun islam. Hingga adzan maghrib berkumandang. Kami membagikan takjil untuk berbuka puasa bersama. Kemudian sholat maghrib berjamaah. Berdzikir dan berdoa bersama. Untuk menutup acara tersebut, kami membagikan 2 tumpeng besar untuk dibagikan kepada jamaah sholah maghrib.
Para panitia DIMASY terbagi menjadi beberapa kelompok, untuk menyebar tadarus bersama ba’da sholat tarawih di mushola dan di masjid.
Keesokan harinya, senin 13 Juni 2016, Sekitar pukul 10.00 WIB, kami melanjutkan acara seanjutnya, yaitu penyuluhan pengelolaan bank sampah yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK, dengan pemateri dari BSM (Bank Sampah Malang) Kota Malang. Disini, ibu-ibu PKK mampu membuka wawasan mereka tentang sampah-sampah dan pengelolaannya.
Pada pukul 13.00 WIB kami menyiapkan pentas seni ba’da sholat dhuhur. Seperti mempersiapkan dekorasi, penampilan-penampilan, dan lain sebagainya. Lalu kami melanjutkan dengan gladi bersih untuk penampilan pensi.
Dan acara yang ditunggu-tunggupun akan segera dimulai. Ba’da sholat tarawih berjamaah, kami bersama warga sekitar memenuhi Balai Dusun. Sebelum pensi dimulai, closing ceremony pun dilaksanakan yang secara simbolis menutup kegiatan ini, beserta penyerahan kenang-kenangan dari panitia Dimasy. Kemudian dilanjutkan dengan pentas seni, yang di buka dengan penampilan Hadrah dari adik-adik TPQ. Dan di lanjutkan dengan pemberian hadiah lomba. Para pemeneng lomba memperoleh trofi dan sertifikat, khusus untuk juara pertama masing-masing lomba mendapatkan Al-Quran dan terjemah. Yang kami harapkan semoga bermanfaat untuk mereka.
Selanjutnya kami mendengarkan tausiah dari adik Risda sang pemenang lomba Pildacil. Kami mendengarkan dengan saksama, tausiah yang dibawakannya dengan energic, bersemangat dan mengesankan. Dan kakak-kakak dari KSR-PMI UIN Malang pun tidak mau kalah, perwakilan dari kami menampilkan sebuah musikalisasi puisi yang bertemakan ibu.
Selanjutnya, berbagai penampilan pencak silat dari Dsn. Bendrong, yang ditampilkan mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua turut serta meramaikan.
Dan pentas seni ini ditutup dengan penampilan barongsai yang memukau dari warga sekitar. Kami bisa berfoto bersama, menyawer, bahkan naik ke atas barongsai dan menari bersama. inilah kebersamaan yang terjalin, antara KSR-PMI UIN Malang dan warga Dsn. Bendrong semoga memberikan banyak inspirasi dan manfaat untuk kita semua.

oleh: Fiki Nabila Zain



salam ABRI :)

PENGAMBILAN NIA & SCRAFT XXIV




Setelah lulus dari DILATSAR XXIV para anggota muda selanjutnya akan menempuh NIA & SCRAFT XXIV. Pada tahun ini NIA & SCRAFT XXIV dilaksanakan pada Jumat – Minggu, tanggal 15-17 April 2016. NIA & SCRAFT wajib diikuti oleh anggota muda yang baru saja direkrut oleh KSR-PMI Unit UIN Malang. Dan setelah mengikutinya, peserta yang anggota muda akan dilantik menjadi Anggota Biasa (AB). Dan tentu saja dengan dilantiknya menjadi Anggota Biasa, mereka akan diberikan kesempatan lebih untuk berperan aktif dalam organisasi.

Sebelum itu mereka wajib mengisi kartu kendali, di dalamnya berisikan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh para anggota muda. yang perlu diselesaikan adalah tentang keorganisasian KSR, tugas Bidang-Bidang yang ada di KSR, sejarah berdirinya KSR, dan sebagainya.

 
Apa saja yang  dilakukan dalam kegiatan NIA & SCRAFT XXIV?


Disini kita akan diberi pengetahuan menjadi pengurus harian. Mulai dari program kerja masing - masing bidang; bagaimana mengatur team work yang  tidak hanya efektif namun juga efisien, dan juga menjaga kekompakan maupun silaturahim sesama anggota.

Berbeda dengan Diklat, NIA & SCRAFT lebih banyak bersenang – senang dan juga permainan. Peserta diajak untuk berfikir dalam permainan tersebut. Dimana mereka akan dibentuk dalam team, dan diberi tugas juga arahan bagaimana menyelesaikan permainan tersebut. Kekompakan dalam team sangat berpengaruh pada hasil akhir. Jika pemimpin team berhasil memenangkan permainan, maka pemimpin juga berhasil mengkoordinir anggota yang dipimpinnya.

Dalam penempuhan NIA & SCRAFT ini para peserta tidaklah muda untuk mendapatkan nomor induk tersebut. Banyak rintangan yang harus di hadapi oleh peserta. Tapi dengan semangat dari peserta akhirnya mereka dapat mendapatkannya. 
kemudian Peserta yang mengikuti kegiatan ini akan dilantik menjadi anggota biasa. Tidak ada syarat apapun, cukup mengikuti kegiatan ini mulai awal sampai akhir.


oleh: Annisa sofi



Salam ABRI :) 

Selasa, 23 Agustus 2016

TERNYATA INDONESIA BERHUTANG PADA PALESTINA



Kalau ada ribut-ribut di negara-negara Arab, banyak orang Indonesia yang menyerukan dukungannya, baik di dunia nyata maupun maya. Nah, kini ketika Palestina diserang, mengapa kita sebagai bangsa Indonesia apakah ikut sibuk?. Sebagai orang Indonesia, sejarah menjelaskan bahwa kita berhutang dukungan untuk Palestina dan Negara arab lain. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh-tokoh Timur Tengah, sehingga negara Indonesia bisa berdaulat.



Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Kenapa Kita Memikirkan Palestina? M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya padahal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap. Dukungan Palestina ini diwakili oleh mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini yang secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944. Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia kedua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia.
Berita tersebut disiarkan melalui radio dua hari berturut-turut, disebar-luaskan, bahkan harian Al-Ahram yang terkenal telitinya juga menyiarkan. Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan member dukungan penuh. Sayang, peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat di negeri ini. Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata, “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan mengalir, di jalanan Palestina terjadi gelombang demonstrasi untuk solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. 
Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur Tengah, khususnya Mesir. Shalat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu. Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal Volen dam milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Yang mencengangkan, mereka menggunakan puluhan kapal boat dengan bendera merah putih yang berkeliaran di pesisir Port Said guna mengejar, menghalau dan melakukan blockade terhadap kapal-kapal perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal Volen dan milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali kepelabuhan.    


Bagaimana rasanya saat melihat bendera kita dikibarkan oleh bangsa lain dengan kesadaran penuh menunjukkan rasa solidaritasnya? Bukti cinta mereka pada bangsa Indonesia. Wartawan Al-Balagh pada 10/8/47 melaporkan, “Kapal-kapal boat yang dipenuhi warga Mesir itu mengejar kapal-kapal besar dan sebagian mereka dapat naik keatas deknya. Mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan kapal-kapal besar itu kejurusan lain.”
Tentusaja, motivasi yang kita bangun tidak hanya dari aspek historis ya sahabat ksr. Namun ini dapat kita ambil sebagai sebuah pelajaran untuk mengingatkan kembali betapa Palestina pernah melakukan hal yang sama terhadap Indonesia. Tidak ada alasan untuk tidak mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka. Perlu diingat kita juga sebagai korps suka relawan, apa sulitnya membantu mereka. Meskipun saat ini mungkin tidak bisa tutun langsung kesana setidaknya lewat bantuan donasi ya minimal mendoakannya setelah selesai sholat agar kita turut membantu memperbaiki keadaan masyarakat disana. Apalagi kan memang kita semua saudara, sesama umat muslim juga kan. Oke, ingetkan sama motto ksr kita juga. Sebaik-baiknya manusia yaitu yang dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Siamo tutti fratelli. :)
 
Oleh: Yekti I.S


Salam ABRI :)