Sabtu, 19 Maret 2016

DONOR DARAH SEBAGAI LIFESTYLE





PMI  terus mengkampanyekan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup (lifestyle). seiap tahunnya, PMI menargetkan hingga 4,5 juta kantong darah sesuai dengan kebutuhan darah nasional disesuaikan dengan standart Lembaga International (WHO) yaitu 2% dari jumlah penduduk untuk setiap hari.

Sebagai PMR yang berada di bawah naungan PMI kami PMR Sabhatansa mengadakan donor darah rutin setiap enam bulan sekali yang bertempat di SMA Negeri 7 Malang. kegiatan donor darah terakhir diadakan 9 Oktober 2015 dan akan diadakan kembali pada 26 April 2016. Kami biasanya menyebarkan pamflet di sekolah dan sosialisasi untuk menarik siswa-siswa mengikuti kegiatan donor darah. 

Donor darah adalah proses memberikan darah dari seseorang untuk orang lain yang membutuhkan darah. Donor darah hanya bisa dilakukan oleh orang yang memenuhi persyaratan yaitu telah berumur 17 tahun, berat badan min 50 kg, sehat jasmani rohani, tekanan darah min 100/70, kadar hemoglobin 12,5g – 17,00g, interval donor darah 3 bulan sekali dan khusus untuk perempuan tidak sedang haid, hamil, menyusui dan nifas saat donor darah. Mengapa kita harus menjadikan donor darah sebagai lifestyle? Karena dengan mendonorkan darah, kita memperoleh beberapa manfaat yaitu memiliki perasaan bangga karena sudah membantu orang lain, kita secara rutin dapat memeriksakan kesehatan tubuh kita, dan membiasakan hidup sehat.

Manfaat donor darah yang sangat baik untuk kesehatan jangka panjang membuat kami PMR Sabhatansa ingin menajdikan donor darah sebagai lifestyle di lingkungan SMA Negeri 7 Malang. Untuk meningkatkan kesadaran warga SMA Negeri 7 Malang akan pentingnya donor darah kami senantiasa mengadakan kampanye donor darah dan memberikan souvenir handmade untuk para pendonor. Kami juga menyediakan konsultasi kesehatan gratis yang dipandu oleh petugas kesehatan SMA Negeri 7 Malang dan Puskesmas. 

Menjadi seseorang pendonorpun tidak hanya dapat menyelamatkan seorang manusia, tetapi  memberikan kembali senyum kepada banyak keluarga dan sahabat di belakang penerima donor. Sudah bukan waktunya anak muda Indonesia menanyakan berapa pin BB, tetapi seharusnya mereka lebih sering menanyakan berapa kali kamu sedah donor darah.

By : PMR SMA Negeri 7 Malang

Jumat, 18 Maret 2016

Kegalauan Henry Dunnant Sang Pencetus Palang Merah



Siamo Tutti Fratelli....
Salam Sehat, Kompak, Semangat dari PMR BYRC

Gimana ni kabarnya teman-teman PMR semua ??? Sehat selalu kan..!!!
Pada tulisan kali ini PMR BYRC (Bintama Youth Red Cross) dari SMPN 14 Malang mau berbagi kisah tentang kegalauan Henry Dunnant, yang pada akhirnya kegalauan itulah yang mengawali terciptanya organisasi palang merah. Kisah Pilu Henry Dunnant dimulai sekitar tahun 1859, dimana kondisi saat itu daratan eropa sedang dilanda perang dimana-mana, salah satunya antara pemerintah Perancis melawan Italia.
Alkisah saat itu Henry Dunnant bekerja sebagai saudagar yang ingin bertemu kaisar Perancis untuk membahas masalah bisnis. Saat itu sang kaisar Napoleon III sedang berperang di daerah Italia. Lalu berangkatlah Dunnant ke Italia, namun di tengah jalan dia kaget melihat kondisi perang yang sangat tragis. Agar lebih paham kondisi saat itu mari kita bernyanyi bersama, tahu lagu “Terlatih patah hati” dari the Rain Feat Endang Soekamti.. nyanyi yang semangat yaaa...!!!
Banyak tentara yang luka
Saat perang di Italia
Oleh senapan meletus
Atau luka cedera serius
Terima kasih kalian
Barisan para warga
Yang selalu membantu
Tanpa ada rasa ragu...
Hanya satu yang aku sesali...
Banyak yang mati gak da yang nolongin.. Hooyyy...
Begini rasanya, perang banyak korbannya
Harap cepat-cepat ditolong dan dirawat
Ditembak pakai senapan       (sudah biasa)
Ditusuk pakai pedang (sudah Biasa)
Penuh luka itu pasti...
Tapi aku tetap simpatiii....
Nah gitu baru semangat... dari lagu di atas sudah jelas bahwa saat itu banyak korban berjatuhan baik di kalangan militer maupun rakyat sipil. Saking banyaknya resimen kesehatan dari militer kewalahan dan banyak yang tidak bisa ditangani. Akhirnya banyak nyawa yang mati karena tidak ada yang menolong. Saat itu Dunnant melihat hal tersebut di Desa Solferino daerah perbatasan Italia.
Melihat itu Pak Dunnant tergerak hatinya untuk menolong korban dibantu warga sekitar. Sampai-sampai Dunnant lupa tujuan utama pergi ke Italia untuk berbisnis. Pengalaman memilukan ini akhirnya ditulis dalam sebuah catatan harian dan dibukukan pada tahun 1862. Buku ini diberi judul Un Souvenir De Solferino.
Buku Diary Benih Terbentuknya Palang Merah
Buku Un Souvenir De Solferino ini membuat mata dunia terbuka. Dan pada akhirnya terbentuklah gerakan palang merah Internasional. Setelah melewati beberapa konferensi, maka keluarlah beberapa keputusan antara lain tentang Lambang, Prinsip dasar gerakan palang merah yang akan kita bahas di artikel ini.
Pada konferensi tahun 1863 sampai 2005 akhirnya disepakati ada 3 (sebenarnya 4) lambang resmi yang dipakai lembaga kepalangmerahan. 3 lambang itu antara lain:
1.      Palang Merah
2.      Bulan sabit Merah
3.      Kristal Merah
4.      Singa Matahari Merah (sekarang sudah tidak digunakan)
Selain lambang ada 7 prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional yang harus kita hafalkan, hayati dan kita amalkan sebagai anggota PMR, prinsip dasar tersebut antara lain:
1.      Kemanusiaan
2.      Kesamaan
3.      Kenetralan
4.      Kemandirian
5.      Kesukarelaan
6.      Kesatuan
7.      Kesemestaan
Nah biasanya untuk cepat menghafal 7 prinsip ini digunakan singkatan “Man Sa Ne Man Su Sa Se”, Mudahkan???
Cukup sekian dari kami, salam inter arma caritas....
Dan di ujung artikel kami sertakan beberapa foto kegiatan yang ada di PMR Unit SMPN 14 Malang.. PMR BYRC “Lets Make Won”

Kunjungan Ke PMR SMPN 24 Malang


Eksperimen Bahaya Merokok



Latgab PMI Kota Malang di Coban Rondo


Kunjungan ke PMR SMPN 11 Malang


Suasana Makan Bersama Saat DIKLATSAR X


By: PMR SMPN 14 Malang

Kamis, 17 Maret 2016

Sejarah Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah internasional



Pada tahun 1859 seorang pengusaha bernama Henry Dunant yang berasal dari Jenewa tiba di desa solferino untuk membahas hubungan bisnisnya dengan kaisar perancis, Napoleon III. Tapi alangkah terkejutnya Henry Dunant yang melihat tanah disitu telah dipenuhi darah, dan membuat Henry Dunant sakit melihat peperangan antara tentara perancis dan austria pada saat itu. Henry Dunant melihat banyak perajurit dari kedua negara yang tergeletak di tanah karena luka, sekarat dan bahkan tewas. Anggota medis yang ada ada saat itu juga kewalahan untuk mengatasi banyaknya korban pada saat itu. Akhirnya Henry Dunand menggunakan sebuah gereja didekat tempat peperangan sebagai rumah sakit darurat, dan mulai melakukan pertolongan. Perang solverino menelan korban sekitar  40.000 jiwa.



Buku “A Memory Of Solverino” yang artinya dalam bahasa Swiss
“Un Souvenir De Solferino”

Dan setelah kejadian itu Henry Dunant menulis sebuah buku yang berjudul “A Memory Of Solverino” yang berisi tentang seluruh pengalamannya pada saat perang dan diakhiri dengan dua himbauan :
1   Agar disetiap negara membuat sebuah kelompok relawan yang bertugas mengurusi korban perang
2   Agar semua negara menyepakati untuk melindungi relawan-relawan ini.
         Buku “A Memory Of Solverino” diterbitkan pada tahun 1862. Kemudian Henry Dunant dan 4 orang jenewa lain membentuk sebuah komite internasional pertolongan korban luka (the international committee of aid for the wounded) yang dikemudian hari dikenal dengan ICRC (International Committee of the Red Cross).

Lambang
            Lambang digunakan sebagai identitas seseorang didalam suatu kelompok, daerah ataupun ras. 
     Lambang Palang Merah
           Konvensi Jenewa Tahun 1864 menetapkan lambang Palang Merah dengan warna dasar putih  yang merupakan kebalikan dari bendera negara Swiss sebagai penghormatan kepada Henry Dunant yang berasal dari negara Swiss.




     Lambang Bulan Sabit Merah

          Banyak orang yang berasumsi bahwa lambang palang yang ada pada lambang Palang Merah merupakan suatu simbol agama, dan pada tahun 1876 saat perang di Balkan terjadi kesalah pahaman dari negara Turki yang membunuh banyak pekerja sosial yang memakai ban lengan dengan lambang palang merah. Kemudian mulai mereka mengajukan gagasan untuk menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sebagai pengganti lambang Palang Merah dan gagasan ini pelan-pelan mulai diterima.




     Lambang Kristal Merah
          Tahun 2005 Kristal Merah diatas dasar putih diadopsi menjadi lambang alternatif apabila di suatu negara terjadi konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang menggunakan Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara khusus untuk kegiatan kepalangmerahan yang dilaksanakan di daerah tersebut.


  
 Fungsi Lambang
  
Lambang memiliki 2 fungsi, yaitu :
1   Sebagai Tanda Pengenal 
   Lambang digunakan pada masa damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada saat tidak terjadi bencana. Gunanya adalah sebagai tanda pengenal
2   Sebagai Tanda Perlindungan 
   Lambang digunakan ketika konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan dan menandai personel medis militer, sehingga harus dilindungi.

Penyalahgunaan Lambang

Lambang yang tidak digunakan secara benar disebut dengan penyalahgunaan lambang. Ada beberapa macam penyalahgunaan yaitu :
     Peniruan

Contoh peniruan :



Gambar ini dikatakan sebagai penyalahgunaan lambang “peniruan”. Karena pada gamar ini menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sebagai logonya.

     Penggunaan lambang yang tidak tepat
Contoh penggunaan lambang yang tidak tepat :


Hehe ma’f  yaa gambarnya jelek. Ini dikatakan sebagai penggunaan lambang yang tidak tepat karena seharusnya lambang Palang Merah tidak diletakkan pada iklan-iklan, contohnya gambar diatas ....

     Pelanggaran berat
Contoh pelanggaran berat :



Gambar tsb dikatakan pelanggaran berat karena meletakkan lambang Palang Merah pada mobil tank/alat perang dengan tujuan untuk melindungi alat tsb dengan lambang Palang Merah/Bulan Sabit Merah tsb. Ini dikatakan sebagai kejahatan perang.

NP:    Contoh gambar-gambar dari penyalahgunaan lambang sebisanya saya buat sendiri dengan tujuan untuk dijadikan contoh semata.

PMR
 
Apa itu PMR ?
   PMR adalah wadah yang disediakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membina dan mengembangkan remaja indonesia.


Apa manfaat PMR ?
   Manfaat PMR diantaranya bisa mendidik seseorang menjadi remaja yang bersih, sehat, peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta kreatif dan bersahabat. Jika kita telah memiliki karakter positif, otomatis kita juga bisa menjadi contoh dan kenselor bagi teman lainnya. Selain itu, jika kita telah bergabung di PMR, otomatis kita juga telah menjadi bagian dari Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Dunia.
Bagaimana caranya menjadi anggota PMR ?
   Cara menjadi anggota PMR itu sangat mudah, kita bisa bergabung dengan ekstra kulikuler PMR di sekolah dan juga bisa mengikuti PMR di luar sekolah. Dan juga kita bisa bergabung dengan PMR sesuai umur kita :
-       PMR Mula, untuk kita semua yang berumur 10-12 tahun, biasanya identik dengan warna hijau,
-       PMR Madya, untuk kita semua yang berumur 12-15 tahun, biasanya identik dengan warna biru, dan
-       PMR Wira, untuk kita semua yang berumur 15-17 tahun biasanya identik dengan warna kuning. 
Selain PMR ada juga yang disebut dengan TSR ( Tenaga Suka Rela ), KSR (Korp Suka Rela ), anggota luar biasa dan anggota kehormatan. 
TRI BAKTI PMR
1   Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
   Bagi teman-teman yang ingin menjadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat benar sekali bergabung dengan PMR. Karena di PMR kita akan belajar tentang Pertolongan Pertama (PP), semaja sehat peduli sesama atau biasa dikenal dengan Sanitasi Kesehatan (SanKes), Kesehatan Remaja ( KesJa), Kesiapsiagaan Bencana (KSB), dan Donor Darah.
2   Berkarya dan Berbakti di Masyarakat 
   Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dengan orang lain, yang salalu membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain. Dan perlu di ingat, menolong sesama itu menyenangkan lhoo. Maka dari itu tidak salah jika teman-teman memilih PMR. Karena di PMR adalah tempatnya remaja-remaja yang peduli, kreatif, dan sehat.
3   Mempererat Persahabatan Nasional dan International
   Dengan bergabung di PMR, kita akan mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah maupun negara-negara didunia. Karena PMR merupakan organisasi yang bersifat sukarela dan prinsip-prinsip palang merah mendukung kita untuk memperoleh banyak teman

Perhimpunan Nasional 
            Setiap negara hanya boleh memiliki satu perhimpunan nasional. Di indonesia, perhimpunan nasional Palang Merah disebut dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Agar suatu perhimunan nasional mendapat pengakuan dari negara lain, harus memenuhi syarat :  
Ø  Didirikan disatu negara penandatangan Konvensi Jenewa 1949.
Ø   Merupakan satu-satunya Perhimpunan Nasional Palang Merah,
Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah di negaranya.
Ø   Diakui oleh pemerintah yang sah dinegaranya dengan dasar
Konvensi Jenewa dan Undang-Undang Nasional.
Ø   Bersifat mandiri atau mempunyai status otonomi yang
memungkinkan untuk bergerak sesuai dengan Prinsip Dasar
Gerakan.
Ø   Memakai nama dan lambang Palang Merah , Bulan Sabit Merah
atau Kristal Merah.
Ø   Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan
diseluruh wilayah negaranya
Ø   Memperluas kegiatannya ke seluruh wilayah negaranya.
Ø   Menerima anggota dan staf tanpa membedakan ras, jenis kelamin,
kelas ekonomi, agama atau pandangan politik.
Ø   Menyetujui dan taat pada statuta gerakan.
Ø   Menghormati Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan
tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Humaniter
Internasional.

PMI

SEJARAH

Saat Perang Kemerdekaan

Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, banyaknyakorban yang berjatuhan memunculkan usulan untuk mendirikan Perhimpunan Palang Merah Indonesia.
            Usulan tersebut diajukan oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan kepada pemerintah Belanda pada tahun 1932 . Namun sayang usulan itu ditolak oleh pemerintah Belanda karena menganggap rakyat Indonesia belum mampu mengatur organisasi palang merahnya sendiri. Membentuk perhimpunan Palang Merah memerlukan keahlian dan banyak persiapan yang tidak mudah. Meskipun ditolak, cita-cita dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan tidak surut. Mereka terus mengadakan sosialisasi dan konsolidasi ke berbagai pihak.

Setelah Indonesia Merdeka

Akhirnya... Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 3 September 1945 Presiden Soekarnomemerintahkan Menteri Kesehatan saat itu, Dr Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk Perhimpunan Nasional Palang Merah. Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI pertama.


Kegiatan Palang Merah Indonesia

Pada saat PMI baru terbentuk, banyak kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana, peralatan dan sumber daya manusia membuat gerak langkah PMI sedikit terhambat. Namun hambatan ini teratasi dengan banyaknya sukarelawan yang bersedia bergabung dan membantu PMI. Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi sedikit dapat teratasi.

Tau nggak apa yang membedakan antara lambang Palang Merah Indonesia dengan Lambang Palang Merah Internasional ??

Yups, perbedaan yang sangat mencolok adalah jika di lambang Palang Merah Internasional itu “HANYA ADA PALANG MERAH SAJA”, tapi jika dilambang Palang Merah Indonesia selain “ADA PALANG MERAH” juga “ADA LIMA KELOPAK SEPERTI KELOPAK BUNGA YANG MENGELILINGINYA”.


Prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

7 Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional :

1.     Kemanusiaan,
2.     Kesamaan,
3.     Kenetralan,
4.     Kemandirian,
5.     Kesukarelaan,
6.     Kesatuan dan
7.     Kesemestaan.

7 Prinsip dasar diatas diproklamirkan dalam konferensi internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional di Wina-Austria pada tahun 1965 atas dasar susunan prinsip dasar yang telah disusun oleh ICRC pada tahun 1921.


Created by: Smpn 24 malang