Kamis, 18 Agustus 2011

1.      Latar Belakang
Universitas merupakan pusat pendidikan, pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang pelaksanaan kegiatannya berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni: Mendalami ilmu pengetahuan, Melakukan Penelitian dan Melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dalam perkembangannya universitas sebagai perguruan tinggi dari tahun-ketahun telah mengalami penyempurnaan di segala segi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, demi mencetak sarjana-sarjana yang siap menghadapi tuntutan zaman.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang juga berupaya melakukan penyempurnaan seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas-Universitas lain yang ada di Indonesia, yakni mulai dari perombakan birokrasi, pengembangan kurikulum dan pengembangan SDM yang salah satunya melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM).
UKM merupakan suatu organisasi mahasiswa intra kampus (OMIK) yang mewadahi bagi para mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan kreatifitasnya sesuai dengan keahlian masing-masing. Dalam rangka membina rasa persaudaraan dan kesetiakawanan sosial di perguruan tinggi maka dibentuk suatu organisasi Korps Sukarela-Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) yang dimasukkan dalam suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Wadah ini dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga kepalangmerahan yang berada dalam keadaan siaga. Dengan rasa tenang dan tulus ikhlas setiap saat menyediakan diri untuk memberi bantuan dan pertolongan sesuai dengan kemampuannya bagi sesama umat yang membutuhkan.
UKM KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang merupakan salah satu dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  yang ada di UIN Maliki Malang yang bergerak secara khusus dalam bidang kesehatan, kepalangmerahan, dan kemanusiaan. Kehadirannya secara nyata  menjadi pendukung dalam pengembangan keilmuan akademik serta pemasyarakatan nilai-nilai persaudaraan dan kesetiakawanan sosial kemanusiaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya.

2.      Sejarah Berdirinya
Proses berdirinya KSR-PMI Unit FT IAIN Sunan Ampel Malang (sekarang KSR PMI Unit UIN Maliki Malang) dimulai sejak November 1990 ketika Zaenal Abidin dan Mustofa yang pada saat itu ada di jajaran SEMA (Senat Mahasiswa) bidang minat dan bakat diminta mengisi materi P3K pada anggota baru pramuka FT  IAIN Sunan Ampel Malang. Seiring bergulirnya waktu, pada September 1991 dua orang aktivis ini mengajukan pendirian KSR-PMI Unit PERTI yang terstruktur dengan SEMA untuk pertama kalinya pada lingkungan IAIN Sunan Ampel Malang di wilayah C atau Indonesia bagian timur.
Pengajuan pendirian KSR-PMI Unit PERTI (Perguruan Tinggi) ini juga dikonfirmasikan kepada PMI Cabang Kota Malang sebagai induk organisasi dan Pembina teknis kepalangmerahan di wilayah kota malang.
Pada pelaksanaan DIKLATSAR I (Pendidikan dan Latihan Dasar) yang bekerja sama dengan SEMA FT IAIN Sunan Ampel Malang berhasil mengukuhkan Ahmad Shodiq sebagai Ketua Umum yang pertama.
Pengukuhan pengurus yang pertama tersebut berlangsung pada 11 Januari 1992 sehingga pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahir KSR dan diperingati pada setiap tahunnya. Hadirnya KSR-PMI Unit FT IAIN Sunan Ampel Malang merupakan satu-satunya Organisasi kemanusiaan yang pertam kali di lingkup IAIN Sunan Ampel Malang.

3.      Lambang dan Motto Organisasi
Lambang organisasi KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang adalah
sebagaimana gambar di samping. Makna Lambang tersebut adalah:
Burung Rajawali bermakna Kekokohan (Burung Rajawali melambangkan kekokohan Organisasi), Lafadz Allah Yang Disamarkan bermakna Misi Islam (Lafadz Allah yang disamarkan melambangkan dasar organisasi "Al-Qu'an dan Al-Hadist"), Palang Merah bermakna membawa misi Palang Merah (Palang Merah melambangkan tugas kepalangmerahan yang diemban KSR-PMI Unit UIN  malang berdasarkan Sapta Prinsip Palang merah), Warna Biru bermakna ikatan silaturrahmi dan hubungan yang baik (Warna Biru melambangkan persaudaraan yang baik dan kuat).
Motto KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang sendiri adalah “Khairun Annaas Anfaahum Lin Annass” maknanya adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfa’at kepada sesamanya.

4.      Visi dan Misi
Visi UKM KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang:
“Menjadi organisasi yang berwawasan kebangsaan dan professional dalam bidang kepalangmerahan.”
Misi UKM KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang:
“Membentuk kader yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur berketrampilan dan mempunyai solidaritas serta dedikasi tinggi pada sesama.”

5.      Dasar, Asas dan Fungsi
Dasar: Al-Qur’an, Al-Hadits, Pancasila, UUD 1945, Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Sapta Prinsip Palang Merah yang berwawasan almamater.
Asas: Kemanusiaan, kekeluargaan, dan kemanfaatan.
Fungsi: sebagai wahana untuk merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan di UIN Maliki Malang yang bersifat penalaran dan keilmuan, ketrampilan, minat dan bakat, kesejahteraan serta pengabdian pada masyarakat.

6.      Kepengurusan
KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang sejak berdiri hingga sekarang telah dipimpin oleh 18 orang Ketua. Dalam menjalankan roda organisasi KSR dipimpin oleh 4 pengurus inti yang terdiri dari Ketua, Wakil ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Serta didukung oleh 6 Bidang, yaitu Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Pendidikan dan Ketenagaaan (Dikten), Sosial Keagamaan (Sosiag), Rumah Tangga (Rutang), Hubungan Masyarakat (Humas), dan kesehatan.
KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang merupakan salah satu anggota dari PMI Cabang Kota Malang yang berada dalam lingkup Perguruan Tinggi. Hubungan dengan PMI Cabang Kota Malang sampai saat ini masih terus dilaksanakan dan telah berjalan sesuai dengan struktur dan tata organisasi yang ditetapkan dalam penyelenggaraan KSR-PMI Unit Perguruan Tinggi dan hasil ketetapan (AD/ART dan PO) MUSTATA KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang. Serta kerjasama yang selalu melibatkan KSR-PMI Unit Perguruan Tinggi dalam operasional kegiatannya baik di kota Malang maupun luar kota Malang.
Peran KSR-PMI Unit PERTI berkembang baik karena langsung berinteraksi dalam masyarakat, guna melaksanakan TRI Dharma Perguruan Tinggi dalam wadah PMI Cabang, Nasional dan Internasional (ICRC).
Posted by


LUKA BAKAR

1.      Penyebab
-          Thermal (tubuh kontak dengan benda panas di atas 60° C)
-          Kimia (asam/basa kuat yg dapat mengiritasi kulit)
-          Listrik
-          Radiasi
2.      Penggolongan
a.       Luka bakar tingkat satu
-          Meliputi lapisan kulit paling atas
-          Kulit kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak
a.       Luka bakar tingkat dua
-          Meliputi lapisan kulit paling luar sampai lapisan bawah kulit
-          Terdapat gelembung berisi cairan, bengkak, kulit bengkak dan rusak
c.   Luka bakar tingkat tiga
-          Lapisan kulit yang terkena tidak terbatas, bahkan sampai tulang dan organ dalam
-          Kulit berwarna kehitaman, terdapat gelembung berisi cairan kuning
-          Diikuti dengan mati rasa karena kerusakan saraf, nyeri pada daerah sekitar luka
3.      Derajat berat luka bakar
Ditentukan oleh dua faktor; luas permukaan dsan lokasi. Menggunakan hukum sembilan (rule of nine)
Daerah tubuh orang dewasa:
-          Kepala 90%
-          Badan depan atas 9%
-          Badan depan bawah 9%
-          Badan belakang atas 9%
-          Badan belakang bawah 9%
-          Lengan kanan 9%
-          Lengan kiri 9%
-          Tungkai kanan depan 9%
-          Tungkai kanan belakang 9%
-          Tungkai kiri depan 9%
-          Tungkai kiri belakang 9%
-          Kemaluan 1%

Daerah tubuh anak-anak:
-          Kepala 18%
-          Badan depan atas 9%
-          Badan depan bawah 9%
-          Badan belakang atas 9%
-          Badan belakang bawah 9%
-          Lengan kanan depan 4,5%
-          Lengan kanan belakang 4,5%
-          Lengan kiri depan 4,5%
-          Lengan kiri belakang 4,5%
-          Tungkai kanan depan 7%
-          Tungkai kanan belakang 7%
-          Tungkai kiri depan 7%
-          Tungkai kiri belakang 7%
4.      Derajat luka bakar
a. Luka bakar ringan
-          Luka bakar tk.3 <2%, kecuali pada wajah, tantgan, kaki, kemaluan dan saluran nafas
-          Luka bakar tk.2 <15%
-          Luka bakar tk.1 <50%
b. Luka bakar sedang
-          Luka bakar tk.3 antara 2%-10%, kecuali wajah, tangan, kaki, kemaluan dan saluran nafas
-          Luka bakar tk.2 antara 15%-30%
-          Luka bakar tk.1 >50%
c. Luka bakar berat
-          Semua luka bakar yangn disertai cedera pada saluran nafas, cedera jaringan lunak dan cedrra tulang
-          Luka bakar tk.2 atau tk.3 pada wajah, tangan, kaki, kemaluan dan saluran nafas
-          Luka bakar tk.3 >10%
-          Luka bakar tk.2 >305
-          Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
Pada orang dewasa, luka bakar tk.2 >20% dapat mengtakibatkan syok.
5.      Faktor penyulit
-          Usia penderita, <5 th, atau >55 th dianggap berat
-          Adanya penyakit
6.      Penanganan
-          Nilai keamanan tempat kejadian
-          Nilai keselamatan diri penolong
a. Hentikan proses luka bakar. Alirkan air dingin pada bagian yg terkena, bila bahan kimia siram >20 menit
b. Buka pakaian dan perhiasan
c. Lakukan penilaian dini
d. Beri oksigen bila ada, atau pernafasan buatan bila perlu
e. Tentukan tingkat dan luas luka bakar
f. Tutup luka, jangan pecahkan gelembung
g. Upayakan penderita merasa nyaman
h. Bawa ke RS

Luka bakar kimia

Penanganan

-          NILAI KEAMANAN TEMPAT KEJADIAN
-          NILAI KESELAMATAN DIRI PENOLONG
Bila penderita berkontaminasi, bersihkan penderita dari jauh.
a. Sapu dengan sikat halus untuk bahan kimia yang bersifat padat, kemudian siram dengan air
b. Aliri dengan air bagian yang terkena sekurang-kurangnya selama 20 menit
c. Amankan bekas pakaian penderita yang terkontaminasi
d. Pasang penutup luka steril
e. Atasi syok
f. Bawa ke RS

Luka bakar listrik

            Bahaya yang dihadapi adalah henti jantung, henti nafas, kerusakan jaringan saraf dan organ dalam. Luka bakar listrik kecil diluarnya, tetapi kerusakan didalam tubuh dapat luas.

Penanganan

a.       Lakukan penilaian dini
b.      Periksa dan cari luka bakar masuk dan luka bakar keluar
c.       Pakai penutup luka yang kering dan steril
d.      Atasi syok bila ada
e.       Bawa ke RS

Luka bakar inhalasi

            Dapat terjadi aaakibat udara panas, asap atau bahan racun yang masuk kesaluran nafas. Gejala awal ringan kemudian menjadi berat.
Tanda:
a.       Bulu hidung hangus
b.      Luka bakar pada wajah
c.       Bau gosong pada cairan ludah
d.      Bau gosong pada pernafasan
e.       Gangguan pernafasan
f.       Serak, batuk, dan sukar bicara
g.      Gerakan dada terhambat
h.      Sianosis

Penanganan

a.       Pindahkan ketempat paman
b.      Beri oksigen
c.       Penilaian dini terutama pada jalan nafasa dan pernafasan
d.      Bila perlu lakukan M to M
e.       Bawa ke RS.

KEDARURATAN LINGKUNGAN


A.    Paparan Panas

1. Kram Panas
            Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yuang berlebihan melalui keringat
Tanda:
a.       Kejang otot disertai nyeri pada otot tungkai dan perut
b.      Kelelahan
c.       Mual mungkin pingsan

Penanganan

a.       Pindahkan ketempat aman
b.      Beri minum, campur dengan sedikit garam
c.       Bawa ke RS
2. Kelelahan Panas
            Terjadi akibat kondisi tidak fit pada saat bekerja pada suhu udara yang relativ tinggi, sehingga aliran darah terganggu.
Tanda:
a.       pernafasan cepat dan dangkal
b.      nadi lemah
c.       kulit dingin, keriput, lembab dan keringat berlebihan
d.      lemah, pusing kadang puingsan

Penanganan

a.       Baringkan ditempat teduh
b.      Longgarkan pakaian yang mengikat
c.       Tinggikan tingkai penderita 20 –30 cm
d.      Beri minum bila sadar
e.       Bawa ke RS
3. Sengatan Panas (heat stroke)
            Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi, pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak segera diatasi sel otak akan segera mati.
Tanda:
a.       Pernafasan cepat dan dangkal
b.      Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat dan lemah
c.       Kulit kering panas, kadang kemerahan
d.      Manik mata melebar
e.       Kesadaran hilang
f.       Kejang umum atau gemetar pada otot
g.      Bawa ke RS
B.     Paparan Dingin (Hipotermia)
            Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Keadaan yang memperparah yaitu faktor angin dan kekurangan makanan.
1.      Gejala hipotermia ringan
  1. Menggigil
  2. Terasa melayang
  3. Nadi lambat, nafas cepat
  4. Gangguan penglihatan
  5. Reaksi mata lambat
  6. gemetar
2.      Gejala hipotermia berat
  1. Nafas dan nadi sangat lambat
  2. Tidak ada respon
  3. Manik mata melebar dan tidak bereaksi
  4. Alat gerak kaku
  5. Tidak menggigil
3.      Penanganan
a.       Penilaian dini dan pemeriksaan penderita
b.      Pindahkan dari lingkungan dingin
c.       Jaga jalan nafas dan beri oksigen bila ada
d.      Ganti pakaian yang basah, selimut upayakan tetap kering
e.       Beri minuman hangat bila sadar
f.       Pantau tanda vital secara berkala
g.      Bawa ke RS

 


OBAT TRADISIONAL

Bahan/ ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sed. Galenik/ campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman .

USAHA JAMU RACIKAN

Usaha peracikan, pencampuran dan/ pengolanhan obat tradisional dalam bentuk rajangan, serbuk, cairan, pilis, tapel/ tarem dengan skala kecil, dijual di satu tempat tanpa penandaan dan/ merk dagang.


USAHA JAMU GENDONG

Usaha peracikan, pencampuran, pengolahan dan pengedaran obat trad dalam bentuk cairan, pilis, tapel/ parem, tanpa penandaan dan atau merk dagang serta dijajakan untuk langsung digunakan.

PILIS

Obat tradisional dalam bentuk padat yang digunakan dengan cara mencoletkan pada dahi



PAREM

Obat tradisional dalam bentuk padat, pasta/ seperti bubur yang dihgunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan/ pada bagian tubuh lain.

TAPEL

Obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang digunakn dengan cara melumurkan pada seluruh permukaan perut


SEDIAAN GALENIK

Hasil ekstraksi bahan/ campuran bahan yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan/ hewan.

SIMPLISIA

Bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman/ eksudat tanaman/ berupa hewan utuh, bagian hewan/ zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan/ berupa bahan pelikan/ mineral yang digunakan sebgai obat yang belum mengalami pengolahan/ mengalami pengolahan secara sederhana serta  belum merupakan zat murni kecuali dinyatakan lain berupa yang telah dikeringkan.


ASPEK LEGALITAS OBAT TRADISIONAL

v  Harus terdaftar dan mencamtumkan nomor pendaftaran pada label
v  Secara empirik terbukti aman dan bermanfaat
v  Bahan dan proses memenuhi syarat
Tidak mengandung bahan kimia sintetik atau isolasi yang berkhasiat obat


 










Monitoring Efek Samping Obat Tradisional
 


BERMUTU

Produk mempunyai keadaan: baik tampilan, warna, bau, bentuk, kadar dan persyaratan lain sesuai standart yang telah ditetapkan

KEMANFAATAN/ KHASIAT
Produk mempunyai khasiat sesuai peruntukan/ kegunaanya: empiris, uji praklinik dan uji klinik


 
PENGELOMPOKAN OBAT TRADISIONAL
©    Jamu
Aman
Pembuktian khasiat                    empiris
©    Obat Herbal Terstandart
Aman
Oval: Cara Uji Klinik Obat Baha AlamPembuktian khasiat                    ilmiah/ praklinik
Telah dilakukan standarisasi bahan baku
Memenuhi persyaratan mutu
©    Fitofarmaka
Aman
Pembuktian khasiat                    uji klinik
Telah dilakukan standarisasi bahan baku
Memenuhi persyaratan mutu

PENANDAAN

©    Simbol                                                             kiri atas









 





Jamu
Obat Herbal Terstandart
Fitofarmaka

©    Nama obat tradisional atau nama dagang
©    Komposisi
©    Bobot, isi/ jumlah obat tradisional tiap wadah
©    Dosis pemakaian
©    Khasiat dan kegunaan

 

PENANDAAN

§  Kontra indikasi, efek samping, peringatan, perhatian (bila ada)
§  Kadaluarsa
§  Nomor pendaftaran: Depkes. RI/ POM TR, TL, TI (9 digit)
§  Nomor kode produksi
§  Nama dan  Alamat (kota, negara) Produsen. Untuk prod. Lisensi mencamtumkan nama dan alamat pemberi lisensi

Hal Yang Perlu Diketahui

Obat Trad Tidak Boleh:
§  Mengandung Bahan Kimia Hasil Isolasi/ Sintetik Yang Berkhasiat Obat
§  Berbentuk Suppositoria, Intra Vaginal, Tetes Mata, Obat Suntik
§  Bentuk Cairan Dengan Kadar Etanol > 1 %
Usaha Jamu Gendong Dan Racikan Tidak Perlu Izin Prod.
Jamu Gendong, Racikan, Rajangan, Pilis, Tapel, Parem Tidak Perlu Izin Edar (Hanya Boleh Menggunakan Simplisia Tertentu Sesuai Persyaratan Permenkes No. 246/ Menkes/Per/ V/1990)

Pengawet yang diperbolehkan: tidak  > o,1 %

§  Nipagin
§  Nipasol
§  Natrium benzoat
§  Pengawet lain yang disetujui
Kadar air
Rajangan, serbuk, pil, kapsul, tablet
Parem, pilis, tapel: tidak > 10 % . Kadar   etanol cairan obat dalam tidak > 1 %

KERUSAKAN OBAT TRADISIONAL DAPAT DIKENALI DARI BENTUKNYA

Right Arrow: Tablet Right Arrow: Serbuk
ü  Perubahan bau, warna, rasa
ü  Basah/ menggumpal

ü  Wadah rusak
ü  Basah/ menggumpal
Right Arrow: Tablet Salut
ü  Perubahan bau, warna, rasa
ü  Berbintik- bintik
ü  Pecah, lubang, retak, sumbing
ü  Terdapat benda asing
ü  Wadah rusak


ü  Salut pecah
ü  Basah/ lengket

ü  Wadah rusak



KERUSAKAN OBAT TRADISIONAL DAPAT DIKENALI DARI BENTUKNYA

Right Arrow: Salep Right Arrow: Kapsul
ü  Kapsul terbuka, kosong, rusak, lengket
ü  Warna isi kapsul berubah

ü  Wadah rusak
Right Arrow: Cairan
ü  Warna berubah
ü  Berbintik- bintik
ü  Wadah rusak



ü  Warna berubah
ü  Timbul endapan/ keruh
ü  Wadah rusak/ bocor

ü  Perubahan kekentatan

CARA MENYIMPAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK

§  Letakkkan pada tempat kering, sejuk, tidak terkena sinar matahari
§  Jangan mencampur beberapa obat dalam satu wadah
§  Simpan obat dalam wadah aslinya dan tertutup rapat
§  Jangan menyimpan OT bentuk cair dalam lemari es kecuali disebutkan dalam petunjuk
§  Hindarkan obat bentuk cair menjadi beku
§  Jangan tinggalkan obat di dalam mobil
§  Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah
§  Jauhkan dari jangkauan anak

AREA PENYIM[PANAN

§  Luas area penyimpanan sesuai dengan kapasitas komoditi
§  Harus dirancang untuk menjamin terlaksananya kondisi penyimpanan secara baik
§  Harus bersih, kering dan terpelihara
§  Sistem ventilasi harus dapat mencegah masunya burung, tikus, seramngga dan hama lainnya
§  Tempat bongkar muat harus dapat mencegah material dan produk dari pengaruh cuaca
§  Area penerimaan barang harus dirancang dan dilengkapi peralatan yang memungkinkan pembersihan barang yang datang sebelum disimpan
§  Area penyimpanan untuk karantina harus diberi tanda yang jelas

BAHAN KIMIA OBAT YANG MUNGKIN DITAMBAHKAN PADA OBAT TRADISIONAL

1.        Jamu Turun Panas
Analgetik – antipiretik

Antalgin, Fenilbutazon

            Efek samping:
§  Terhadap saluran cerna                  iritasi lambung sakit maag
§  Agranulositosis (bisa terjadi dalam beberapa harib pertama pengobatan)
§  anemia

Parasetamol

Efek Samping:
§  Jarang, Kecuali Ruam Kulit
§  Bila Over Dosis             Menyebabkan Kerusakan Hati, Parasetamol 10 – 15 Gram Dapat Menyebabkan Nekrosis Hepatoseluler
Asetosal
Efek Samping:
§  Iritasi Lambung                  Sakit Maag                  Perdarahan Lambung
§  Muntah Darah
Asam Mefenamat
Efek Samping:
§  Diare, Kadang-Kadang Anemia Hemolitik
§  Over dosis bisa menyebabkan kejang-kejang

2.        Jamu Sakit Kepala, Sakit Pinggang
Analgetik – antipiretik
          BKO yang sering dicampurkan sama denga  jamu turun panas
3.        Jamu masuk angin/ Influensa
Analgetik – antipiretik
Antihistamin: CTM (klorfeniramin malead)
Ø  Lebih sering dipakai untuk pengobatan alergi
Ø  Mengantuk, mulut kering, dahak menjadi kental (penderita asma + sesak)

Difenhidramin

Ø  Sama dengan CTM

 Anti histamin lain harganya mahal untuk dicampurkan dalam jamu


Dekongestan
Efedrin
Obat simpatomimetik untuk melonggarkan hidung tersumbat(kongesti nasal), dapat meningkatkan tekan darah, jantung berdebar/frekuensi denyut jantung meningkat, bisa menyebabkan sulit tidur
Fenilpropanolamin
Sama dg simpatomimetik lain, biasanya dipakai untuk melonggarkan hidung yang tersumbat, dapat meningkatkan tekanan darah, bila over dosis dapat terjadi stoke

Jamu batuk
Anti histamin
CTM, difenhidramin
Antitusif-Ekspektoran
Dektromitorfan
Diindikasikan untuk batuk kering, karena mempunyai efek menekan batuk          dapat menyebabkan retensi        sputum berbahaya pada penderi batuk produktif . pada dosis besar dapat menyebabkan depresi pernafasan
Gliserilguaiakolat
Merangsang produksi dahak yang encer            dahak bertambah banyak            batuk sering (dahaknya harus dikeluarkan)

Kortikosteroid
Deksametason
Ø  Sering disalah gunakan untuk menaikan berat badan dan menimbulkan rasa segar
Ø  Meningkatkan kadar gula darah – penderita deabetes tambah parah
Ø  Mempermodah terjadi osteoporosis(berbahaya bagi usia lanjut)
Ø  Gangguan mental/psikosis, euohoria, miopati
Ø  Pada anak dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan anak
Ø  Pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak
Ø  Efek pada reaksi jaringan – tanda klinis imfeksi tdk muncul sehingga infeksi menyebar tanpa diketahui (efek samar)
Ø  Penumpukan lemak – dimuka (full moon face), lemak dikaki dan tangan habis
Ø  Kerusakan anak ginjal

Jamu anti asma / bengek / sesak nafas
Gol xanthin
Theophillin
Ø  Digunakan untuk mengatasi obstuksi sal panas
Ø  Merangsang jantung berdebar
Ø  Merangsang otak- sulit tidu r(insomnia)
Ø  Dapat meningkatkan tekan darah
Aminophillin
Efek samping dan lainnya samadg theophillin
Simpatomimetik
Efedrin
Sebagai bronchudilator dosisnya lebih besar – efek samping besar

Prednison
Ø  Menyebabkan retensi garam dan air / hati2 penderita hipertensi
Ø  Efek samping lainnya sama dg deksametason
Antihistamin
CTM, Difenhidramin
Jamu Malaria
Chloroquin
Ø  Gangguan saluran cerna-mual, muntah
Ø  Gangguan penglihatan
Ø  Sakit kepala
Ø  Telinga berdenging

Jamu Pegel lini/encok
Antipiretik-analgetik
Antiinflamasi steroid
Prednisone, deksametason
Antiimflamasi nonsteroid
Feni;butazon
Ø  Antiinflamasi kuat
Ø  Saluran cerna-iritasi lambung-maag
Ø  Retensi cairan-pasien rentan-gagal jantung
Ø  Agranulositosis (terjadi beberapa hari pertama pengobatan)
Ø  Anaemia aplastika
Ø  Alergi-gatal-steven johnson syndrome (eritoma multiforma)

Jamu Anti Gelisah
Luminal
Ø  Mengantuk
Ø  Menurunkan kewaspadaan
Ø  Defresi mental
Ø  Susah berfikir dan susah konsentrasi (koplo)
Diazepam
Ø  Pemakaian jangka panjang-ketergangtungan
Ø  Rasa bingung, ataksia
Ø  Mengantuk
Ø  Defresi pernafasan
Ø  Kepala rasa ringan, berikutnya bingung
Ø  Hipotensi

Jamu Pelangsing
Amphetamin
Ø  Sebagai pemacu SSP yaitu meningkatkan aktifitas psikis
Ø  Menghilangkan rasa lelah dan penat, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi
Ø  Tidaki boleh dipakai untuk mengubati depresi, kelesuan dan obesitas(menekan nafsu makan)
Ø  Merangsang jantung – berdebar-serangan jantung
Ø  Menyempitkan pembuluh darah-tekan darah meningkat-stroke
Ø  Menimbulkan euphoria (disalah gunakan )
Ø  Ketergantungan 

Posted by
Labels: Materi Diklat